RSS

PASSION

Hari ini seperti hari-hari biasa, saya bersama teman-teman saya berdiskusi setelah usai kelas. Ada hal yang menarik ketika ada teman menanyakan mau ngapain dan  ingin menjadi apa nantinya? apakah ingin menjadi ini atau menjadi itukah. Ada yang menjawab spesifik ingin menjadi bisnisman atau milioner, namun ada juga yang menjawab tidak spesifik seperti kata-kata "biarkan mengalir apa adanya". Saya menghargai apapun pendapat teman saya itu.

Datanglah giliran saya... Saya jawab dengan pasti, saya mau jadi researcher, lecturer, pokoknya fokus dibidang akademik. Saya tidak menjelaskan mengapa.

Hmm... kembali lagi ke teman-teman saya tadi, saya seolah-olah melihat diri saya tiga tahun yang lalu, dimana saya binggung dan belum menentukan ingin ngapain, let it flow atau mungkin juga tidak terlalu nyaman memberitahu pada orang lain. Pencarian fokus itu cukup lama didiri saya. Maksud saya begini, saya ini tipe orang yang banyak maunya, ingin ini itu, design, musik, lukis dan bla bla bla. Jadi saya mesti menentukan intisari dari semua hal. Ketertarikan saya pada dunia pendidikan dimulai ketika saya melakukan KKN di Cianjur. Disana saya bersama teman-teman yang lain mengabdi membantu guru mengajar di SD, MI dan SMP. Kebetulan saya dapetnya di SD, ngajar IPA dan matematika kelas 5. Saya coba menggunakan metode Mind Mapping yang dikembangkan Tony Buzan dalam penyampaian materi. Saya mendapatkan kepuasan, kebahagiaan, kesenangan ketika anak-anak tersebut mengerti dan menangkap dengan mudah pelajaran. Seperti sesuatu yang sulit dijelaskan. Kemudian saya tidak terlalu memperdulikan hal tersebut. Kemudian saya juga merasakan kebahagiaan yang membuncah ketika selesai bimbingan skripsi per-BAB dengan dosen pembimbing I saya dan menemukan 'apa ini'. Saya merasa bahwa ini benar-benar menyenangkan. Waktu berlalu, saya selesai kuliah dan kemudian bekerja di salah satu bank syariah. Dan sempat juga merasakan magang, ngikutin jadi wartawan. Pengalaman tersebut menarik namun seperti ada yang kurang dalam diri saya. Kemudian suatu ketika saya membeli buku "Your job is not your career". Buku ini menarik karena menjelaskan tentang passion. Bagaimana harusnya mencari passion dari awal. Apa yang benar-benar kamu PALING inginkan. Bagaimana menjadi orang yang jujur pada diri sendiri. Passion tiap orang berbeda. Ada orang yang perduli dengan hal itu ada juga yang tidak. Tapi saya rasa saya harus mencari 'sesuatu' tersebut. Sesuatu yang jika saya lakukan saya bahagia. Dan akhirnya saya tahu apa itu. Terlalu lama sebenarnya, bagusnya memang udah tau dari dulu. But it's ok, toh saya udah balik ke'jalur' saya sekarang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tentang pendidikan

Saya hari ini ngampus buat ngaktifin akun jurnal internasional. Emang siy sebelum ini udah ada yg gratisan yg bisa di akses di pnri.go.id tapi rasanya sayang aja fasilitas yg ada gak dipake.

Saya ngesearching di journal-journal tersebut tentang 'islamic monetary instrument', saya tertarik banget sama bidang ini. Saya pengen nerusin fokus saya disini. Pas di searching yang paling oke datanya untuk hal ini: journal Emerald. Lumayan gampang dicari dan banyak yg ngebahas. Mayan banget buat nambah-nambah ilmu.

Oh iya, saya lagi ngikutin course di coursera.org, lumayan ini kalo saya bilang siy ini the next innovation online educational platform. Jadi coursera ini idenya berdasar bahwa setiap orang berhak mendapat pendidikan, kesetaraan dalam hal pendidikan.

Haahhh, saya lagi bersemangat banget nih dlm hal pendidikan akhir-akhir ini. Dan saya merasa senang. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perspektif

Pernahkah kau merasa bahwa kamarmu adalah penjara? Pernahkah kau merasa saat diluaran sana kau begitu merindukan kenyamanan kamarmu? Saya sedang memikirkan hal itu sekarang sambil berbaring dikasur dan melihat jendela dengan langit yang begitu cerah.

Persepsi.
I do not know...

Mungkin persepsi sesuai dengan kondisi dan suasana hati.

Pernahkah kau begitu stuck saat berada berjam-jam dikemacetan merasa hidup begitu sulit dijalani, tapi ada ketika dimana macet berdiri berjam-jam didalam bus yg padat bau keringat dimana-mana dibawah hujan kau malah merasa tentram sangat menikmatinya.

Saya pernah kawan! merasakan dua perbedaan yg kontras itu.

Saya kemudian berpikir, manusia itu seperti selalu ada tarik menarik, kekiri kekanan, positif negatif, optimis dan pesimis. Mungkin tuhan menciptakan ini semua agar kita terus berpikir.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Design

Lagi pingin ngedesign sesuatu. Hal lain, sisi lain dari diri saya adalah saya suka sekali design. Apapun itu. Mangkanya kalo nulis saya butuh pulpen warna yang banyak. Saya suka liat-liat arsitektur bangunan yang keren-keren. Suka gambar yang berwarna-warni. Salah satu arsitek yg saya kagumi adalah zaha hadid, designnya futuristik, lucu-lucu bentuknya. Saya juga suka lukisan indah. Kalo lagi super duper 'stres', saya juga pake kuas dan cat untuk menumpahkan rasa-rasa, coret sana coret seni, bikin damai. Walau hasilnya jauh dari kata oke hahaha...

Pada akhirnya jika tidak ada pulpen, pensil dan alat-alat tulis dan lukis, maka ponsel yang dijadiin andalan untuk menangkap gambar warna warni yg menurut saya catchy. Jeprat jepret sana sini.

Hmm... Seorang teman bertanya warna apa yg paling saya sukai? Saya jawab putih. Karena bias warna putih kemudian dapat menjadi warna-warna lainnya. Intinya mah saya suka semua warna.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ngerandom-whatsapp

Gegara bikinin nita pidato tentang 'smartphone addiction' dan Nemophobia (no mobile-phone phobia) jadi ngebahas-bahas tentang smartphone. Jadi ngejleb juga ngebahas ttg itu. Haeeh.. Tp terkadang emang penting siy... Kyak whatsapp gitu kan ya udah lama bgt saya pake whatsapp sejak 3.5thn yg lalu dan ngerasain perkembangan-perkembangan terbarunya. Gmn asiknya ngobrol lewat whatsapp. Beuuh... Salut bgt dah sm whatsapp ga perlu ribet-ribet udah ada aja kontak tmn kerabat kita. Walaupun saingannya bbm, line, kakao talk dan lain-lain bertebaran, saya akan setia menggunakan whatsapp. Whatsapp mungkin adalah pilihan terakhir saya klo hp jadul saya ini minta ngapus aplikasi gegara kurang space. Whatsapp aku padamu dah!

Ehhh hujan lagi diluar. Bulan yg akhiran -ber- itu emang bulannya ujan yak. Ohh cucian memang nasibmu harus numpuk dulu. Wahai hujan, kemana pelangi aku merindukannya. Klo turun ajak-ajak dia dong jan. Tuh kan jadi pngen bakwan. Udang dibalik bakwan juga oke nih. Dicocol sama kuah pekmpek. Apa dah shrimp ya bahasa inggrisnya. Wkwkk... Lagi ngebiasain pake banyak bahasa nih biar daya ingat kuat. Kata artikel yg baru saya baca siy gitu, org yg menggunakan 2 bahasa atau lebih itu lebih kuat daya ingatnya, lebih oke deh pokoknya. Thats why knp saya pingin belajar banyak bahasa. Nih skrg-skrg ini lagi fokus belajar ke bahasa arab. Targetnya siy 6 bulan ke depan udah bisa baca and ngeharokatin kitab kuning. Doain ya gaeess... Wahai huruf-huruf gundul, nantikan aku 6bulan lagi. Hahahaaa...

Entahlah postingan ini mau bahas tentang apa. Random banget. :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Home is where your heart is

Gue lagi bosen banget, lagi males aja, tiap hari baca buku-buku pemikiran ini- itu. Metodologi studi Islam, ekonomi mikro, tafsir sosial, pemikiran Arkoun, apalagi bukunya Emile Durkheim yang ngebahas tentang totem-totem itu. Arg... ampun dije! Dan hari ini sampai pada titik jenuhnya. Dan gue perlu rehat sejenak.

Ya udah, gue coba lah bukalah blog-blog tentang traveling. Banyak blog yang gue baca, dan salah satu blog nulis begini 'home is where your heart is'. Ahgg... akika setuju banget! Rumah adalah dimana hatimu berada. Apa itu rumah? akankah hal itu merupakan sesuatu yang statis atau dinamiskah? apakah ia hanya merujuk pada benda?

Menurut gue si rumah adalah dimana elu ngerasa damai, tentram, bahagia dan yang terpenting bisa jadi diri lu sendiri. Gue ngerasa hangat dan damai saat ada di Bengkulu, berkumpul dengan keluarga. Gue juga ngerasa bahagia ketika ada di Jakarta dan Jogja. Tapi ada saat dimana gue sangat bahagia dan gue pengen nyari bahagia-bahagia yang lain. Well, dan gue juga somehow ngerasa tempat yang tak 'terjamah' sebelumnya adalah rumah. Entah kenapa gue ngerasa tempat-tempat yang pernah gue datangin adalah rumah-rumah gue. Dunia ini adalah rumah gue yang sebenarnya. Adakalanya gue kangen banget sama rumah-rumah gue itu *nunjuk peta. Ah, pengen jalan-jalan!

Pengalaman traveling gue emang gak sebanyak traveler lainnya. Tapi ada hal yang menjadi candu ketika gue traveling. Saat dimana gue jadi orang asing dan bebas menjadi diri gue sendiri. Kangen saat dimana gak ada jaim-jaimnya berteman dengan siapapun, nyepik-nyepik dengan bebas, ngobrol dan berbagi walau sebelumnya gak tau siapa dia, dan belajar menyebut namanya yang susah banget untuk disebut. Kangen melakukan hal-hal gokil; foto selfie dimana aja, berteriak dan sumpah-serapah saat disiram air yang gaaaak mungkin gue lakuin disini. Kangen ketika bisa menjadi makhuk sosial yang tidak terkukung oleh stigma negatif yang telah tertanam sejak kecil, dan akhirnya bisa berinteraksi dengan siapapun. Kangen banget bisa mandiri menentukan jalan gue sendiri dan bisa menyelesaikan banyak problem ketika bermasalah dengan imigrasi mereka. Kangen banget saat dimana diri ini cuma duduk manis pake hetset dengerin musik favorit sambil memandang keluar jendela melihat hamparan sawah, jalan, dan pemandangan, sedang kendaraannya tetap jalan. Kangen saat dimana kita dapat menemukan diri kita sendiri, tanpa sudut pandang orang lain, menjadi makhluk yang relijius oleh tantangan-tantangan. Dan akhirnya bisa menemukan diri gue yang sebenarnya. Ah, gue kangen rumah. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS