RSS

Rudi habibie

Barusan nonton Rudi Habibie. Selalu kagum sama eyang Habibie. Semoga suatu hari bisa ketemu (lagi) dengan beliau. Film ini ngajarin kita buat curhat ke Allah kalo lagi ada masalah. Yang keren banget itu kata Papinya yang bilang 'jadilah mata air yang jernih'. Dan mata air itu biasanya berasal dari tempat yg bergejolak.

Semoga Indonesia makin baik baik baik lagi kedepannya.

:)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perjalanan memahami akar kehidupan.

Hari lebaran kedua saya beserta sebagian keluarga mudik ke Kaur, sekitar 6 jam perjalanan dari kota Bengkulu. Kami sampai di Rumah Tamang dan Bini dari pihak Ibu sekitar pukul 12 siang. Akhirnya saya ketemu lagi dengan Bini setelah setahun tidak berjumpa. Senang dan bersyukur rasanya melihat Bini sehat kembali. Saya sempat takut dan cemas ketika Desember lalu Bini mengalami sakit yang cukup berat dan sempat dirawat beberapa minggu di RSUD. Alhamdulillah sekarang sehat. Saya memeluknya erat.

Sorenya kami Hulu, sekitar 20 menit dari rumah tamang. Makwo, Kakak ayah, syukuran buat rumah baru. Rumahnya sekarang bagus dan kekinian. Makwo bikin rumah lagi diusianya yang senja karna rumah lama terbuat dari kayu dan sebagian dimakan rayap. Papan dan kayu tersebut sudah lebih 30 tahun dan berasal dari Berang Sane.

Ketika pulang seperti ini, seluruh keluarga biasanya berkumpul dan ngobrol sampai malam. Saya merasa hidup itu sebetulnya ‘sederhana’. Karena biasanya yang menjadi focus perbincangan mereka, misalnya:
  1. Si A sudah SD, SMP, SMA? Kuliah dimana? *Nggak akan nanya lebih jauh tentang detail sekolah apalagi urusan IPK, dosennya siapa, atau permasalahan rumit lainnya.
  2. Si B mau menikahkan anaknya tanggal blablablaa. Menikah dengan Si C bin D bin E. Kerjanya dimana?
  3. Si F meninggal. Karena apa? Karena penyakit, ada karena kecelakaan dan ada yang abis melahirkan.
  4. Si G selingkuh dengan Si H. Aee.. kok bisa? Nggak malu? Samelah
  5. Si I jadi tentara perdamaian di Lebanon. Sekarang selesai masa tugas dan mudik ke kampung.
  6. Si J cerai sekarang kawin lagi dengan Si K.
  7. Anak Si L kembar 3. Lucu banget.
  8. Si M menjual tanahnya laku 1 miliar mau dijadikan tambak udang. Siapa sangka tanah seperti itu ternyata laku semiliar. Si M kaya mendadak, beli rumah beli mobil. Istrinya berkalung emas banyak.

Hidup ini kadang sesimpel itu ya. Yang menjadi focus manusia adalah lahir, sekolah, pekerjaan, pernikahan dan kematian. Kadang kita secara personal mengganggap apa yang kita hadapi adalah permasalan yang sulit. Namun semuanya kembali lagi kejalan takdir. Suratan tangan. Kalau kata orang disana ‘walaupun lahir dengan bapak dan ibu yang sama, tapi masing-masing bawa jalan rezeki, jodoh, takdir yang berbeda’. Setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing. Hidup ini seperti musafir. Kita berhenti sebentar di dunia, kemudian meneruskan perjalanan. Menapaki jalan yang berbeda yang berakhir pada suatu muara.

Saat lebaran dikampung ini, kami bersilaturahmi ke rumah sanak family. Salah satunya seorang datuk (baca: kakek).  Mukanya masih cerah dan fisiknya masih kuat. Umurnya sudah 70an. Istrinya sudah lebih dahulu meninggal. Dia bilang begini: “Aku sebenarnya ingin setelah naik haji, 3 atau 4 tahun kemudian meninggal. Biar tua nggak nyusahi anak cucu”. Hal seperti ini menarik bagi saya. Kita yang muda pengennya umur panjang dan sehat selalu, bisa jalan-jalan kesana kemari, memenuhi keinginan ini dan itu. Namun ternyata jika telah tua, bukan lagi umur panjang yang diinginkan, orang tua menginginkan kematian yang mudah dan tidak menyulitkan. Setiap bertambah umur, berbeda pula keinginan seseorang.

Setiap orang punya kisah kehidupan masing-masing. Ada yang sangat hobi mancing dilaut. Sampai-sampai pahanya pernah digigit hiu, dia tetap meneruskan hobinya. Ada yang dipindahtugaskan ke daerah, tapi anaknya tetap ditempat lama. Ada yang dilangkahi adiknya menikah. Ada yang gagal terus masuk universitas. Ada yang akan mengadakan syukuran tanggal ini tanggal itu. Ada yang akan panen bulan blablabla.

Saya, Ayah dan kedua kakak sepupu juga berkesempatan ngegawangan (bahasa lainnya: nyekar) ke makam Bini, Tamang, dan Tuyuk dari pihak Ayah di Berang Sane. Mereka telah meninggal ketika ayah masih muda dan belum menikah. Jadi saya belum sempat mengenal mereka. Selama saya bisa mengingat, baru kali ini saya kesana. Tapi katanya sih saya pernah kesini waktu kecil. Letaknya jauh dari permukiman warga. Daerah tersebut merupakan desa lama yang telah dialihkan. Tahun 1980-an pernah terjadi banjir bandang, empat desa terkena banjir tersebut termasuk desa tempat tinggal ayah, Gandesuli. Sehingga pemerintah mengrelokasi warga empat desa tersebut ketempat baru. Daerah tersebut ditinggalkan. Dan sekarang semuanya telah berganti menjadi area persawahan. Makam Bini, Tamang dan Tuyuk letaknya tidak jauh dari bekas daerah Gandesuli tersebut. Tuyuk (ayahnya Bini) meninggal tahun 1937, karena jatuh dari pohon damar. Beliau saat itu sedang mengambil getah damar untuk dijual untuk biaya sekolah Bini di Kota Bengkulu. Sangat berat perjuangan orang dahulu untuk pendidikan anaknya. Saya saat itu baru sadar ternyata sebelum kemerdekaan bini sudah sekolah jauh sekali. Naik mobil dari Kaur ke Bengkulu aja makan waktu 6 jam. Gak kebayang kalo jaman dulu berapa lama. Tamang dan Bini meninggal tahun 1986. Beda 37 hari jarak wafatnya. Semoga Arwah dan amal kebaikan mereka diterima Allah dan dilapangkan kuburnya. Amin.

Ayyarg Luas


Perjalanan dari rumah Makwo untuk sampai Berang Sane harus melalui jalan raya kemudian masuk ke gang kecil lalu jalan yang disamping kiri-kanannya hutan, kemudian melewati perkebunan, setelah itu melewati jembatan kayu yang panjang sekali diatas Ayyarg Luas (sungai yang luas) dan kemudian melewati persawahan lagi, kemudian melewati jembatan gantung berbahan kayu lagi. Untungnya saat ini jalan kesana sudah dibuat jalan setapak khas PNPM sehingga memudahkan akses motor. Kakak sepupu saya bercerita bahwa jalan PNPM ini sangat membantu warga menggangkut hasil bumi dengan menggunakan motor. Terimakasih PNPM. Kemudian, setelah sampai didekat sungai kecil lainnya, kakak sepupu saya memarkirkan motor dipadang rumput didekat sungai. Sandal-sendal juga diletakkan disana. 
kebun kelapa

Selanjutnya, kami jalan nyeker melewati sungai kecil tersebut. Riak air sungai terdengar merdu, suara burung bersahutan, mentari yang mulai naik keperaduan.
sungai dekat makam

Airnya dingin dan jernih

Setelah melewati sungai tersebut kemudian melewati kubangan lumpur dan berjalan jalan setapak sedikit menanjak dan sampailah ke makam tersebut. Disanalah akar keluarga saya disemayamkan. Kami berdoa untuk mereka.


Setelah itu, kami mengunjungi daerah yang dulunya adalah desa Gandesuli. Kami berjalan keluar, melewati sungai lagi, kemudian berjalan kearah perkebunan kelapa dan melintasi kali kecil. Dan akhirnya sampailah ke tempat yang dulunya tempat ayah lahir, dan menghabiskan masa kecilnya. Sekarang, sepanjang mata memandang, daerah tersebut telah berubah menjadi persawahan yang luas. Bayangkan, area empat desa menjadi persawahan. Pengairan sawah tersebut berasal dari Ayyarg Luas. Ayah bernostalgia. Disini ada pohon mangga, disitu rumah Tamang dan Bibi. Rumahnya dulu bentuknya begini begitu. Disana rumah si A disana Rumah si B. disana tempat para ibu membuat tikar dari kelapa. Saat berada disana saya merasa bahwa dunia ini terus berputar. Semuanya mengikuti siklus kehidupan. Senang rasanya mengetahui asal usul kita. Mempelajari kebijaksanaan dari alam. 

Tanah yang dulunya berdiri rumah tamang dan bini


Setelah dari sana kemudian kami pulang ke rumah Makwo.

Setelah acara di rumah Makwo selesai, kami kemudian ke rumah Tamang dan Bini dari pihak Ibu. Malam harinya diadakan syukuran kelulusan S2 saya dan sepupu saya. Syukuran ini telah diniatkan oleh Tamang. Jangan heran, di kampung saya ini memang sering sekali syukuran. Bikin rumah syukuran, bayar nazar, syukuran kelulusan sekolah, syukuran anak dan cucu pulang kampung, syukuran selamat dan sehat, syukuran pernikahan, dan lainnya. Pendidikan dinilai sangat tinggi di daerah ini. Dari masa penjajahan, masyarakat disini telah terbiasa menyekolahkan anaknya, ke desa lain, kota lain, atau pulau lain. Para orangtua akan berusaha semaksimal mungkin agar anaknya dapat bersekolah. Sepertinya hal tersebut sudah menjadi adat disini. Kalau sedang bersilahturahmi ke rumah sanak family, adalah hal yang lumrah mendengar bahwa anaknya sekolah di Bengkulu, Jakarta, Bandung, Jogja, Solo, Semarang, dan lainnya.

Keesokan harinya, kami kembali pulang ke kota Bengkulu. Beberapa kali masih singgah bersilaturahmi dirumah saudara-saudara yang dilewati. Kemudian mereka ada yang memberi beberapa botol minuman dan pempek. Haha…benar ya kata orang kalo bersilaturahmi memperpanjang umur dan melancarkan rezeki.


Sepanjang perjalanan saya menatap keluar jendela mobil. Mata menatap pepohonan yang asri, rumah penduduk, kehidupan. Berpikir, berpikir, dan berpikir tentang wisdom yang diperoleh dari perjalanan. Hidup ini sebetulnya sederhana, sesegala suatu ada muaranya, semua permasalahan ada jalan keluarnya, bahwa takdir setiap orang berbeda. Tidak mengapa punya keinginan dan impian karena hal tersebut merupakan penyemangat hidup, namun segala sesuatu Tuhanlah yang menentukan. Perjalanan memang selalu mengajarkan sesuatu yang baru. Bahkan perjalanan mudik lebaran sekalipun.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kunci masuk dalam jok motor

Ini cerita penderitaan saya bersama seorang teman saya. Jadi dua hari yang lalu, kami jalan-jalan muter jogja. Kemudian tujuan terakhir adalah beli titipan temen kosan yang minta beliin bakpia buat oleh-oleh mudik. Kami pun beli bakpia pia di samping Puri arta Demangan,  Setelah asik belanja-belanja, kami gak langsung capcus pulang, tapi nunggu hujan rada redaan dulu. Kebetulan hari itu cuaca lagi gak bersahabat. Setelah agak redaan temen saya yang bawa motor ini tadi buka jok motor untuk nyari pengelap jok yang basah, dan dia gak sengaja naro kunci motor didalam jok motor dan joknya gak sengaja juga ketutup.

Hadohh... hujan tambah deras, kami pun inisiatif nyari tukang kunci yang ada gak jauh dari lokasi. Pas ditanya, si bapak gak bisa ngebuka kunci motor. Terus kami disarankan buat ke tukang kunci lainnya. Hujan tambah lama tambah deras. Kemudian kami paksakan lagi melangkahkan kaki mencari tukang kunci selanjutnya. Dan Bapak kunci yang kedua ini mau diajak ke lokasi motor.

Pas nyampe di lokasi motor, Bapaknya udah nyiapin alat-alat kayak kunci dan semacamnya. Tapi taukah kau kawan... si Bapak kemudian minta pegangin jok motor dan dan diangkat agak keatas biar tangan temen saya bisa ngambil kuncinya. Healaah ternyata cara ngambil kunci yang gak sengaja masuk kedalam jok motor itu simpel, tinggal diangkat sedikit keatas joknya. Hahahaa...

Terus temen saya nanya "berapa pak?", kata si bapak "dua puluh ribu mbak".
Dua puluh ribu untuk harga sebuah ketidaktahuan.

Hahahaaa.... Ok fix, kami menertawakan kebodohan kami sepanjang perjalanan pulang.

Nb: Postingan ini saya dedikasikan kepada pembaca yang lagi panik kunci motornya kemasuk ke jok motor. Ingat, Semua permasalahan ada jalan keluar :P

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Angka 6,8 &9

Laptop saya itu bermasalah, gak bisa ngetik angka 6, 8 dan 9. Jadi kadang klo mau masukin angka-angka tersebut, saya siasati dengan nyimpen di notes.

Hal ini sangat menyulitkan pas nulis tesis dulu. Karena saya harus insert symbol kalo lagi butuh angka-angka tersebut.

Sampe sekarang masih kebawa-bawa untuk ngehindari angka itu klo ngetik. Kadang pas lagi ngetik di hape juga, dua detik kemudian baru sadar oh iya ya ini hape. Angka-angka itu ada. Hahaaa....

Sepertinya laptop ini harus segera diinstal ulang. :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Solo dan Semarang

Awal bulan Mei ini banyak tanggal merah yang berderet berjejer rapi, serapi gigi bintang iklan Close up haha... Untuk memanfaatkan super long weekend tersebut, saya dan kedua temen saya pergi ke solo dan semarang.

Perjalanan dimulai dari Jogja dengan naik kereta prameks di stasiun Maguwo, karena stasiun ini yang paling gampang diakses dari kampus. Dua tahun di Jogja, baru kali ini saya nyobain kereta ini. Murah meriah euy, hanya dengan delapan ribu udah nyampe Solo. Berhubung ini liburan panjang, jadinya tiket kereta prameks cepet banget abis, Kami sampe di Stasiun Maguwo Jam setengah 10, rencananya mau ambil yang perjalanan jam 10. Tapi yang tersedia cuma yang jam 11.20. Jadilah kita nunggu, biar rada keren dikit nunggunya di bandara dekat pintu kedatangan haha... mayan bisa sambil nonton tv :P

Naik Kereta, tapi nunggunya di Bandara. Gaya!
 Nyampe Solo sekitaran jam 1 trus sholat di stasiun solo balapan. Mayan bisa selonjoran dulu. Terus Kami langsung mesen tiket PP buat  keesokan harinyanya dari Solo ke Semarang dan Semarang ke Solo. Naik Kereta Kalijaga seharga sepuluh ribu. Selanjutnya kita ke Kraton Solo



Ukiran lampu di depan Kraton, lihat ada tulisan PB X.

Habis dari kraton kita keliling-keliling bentar ke mesjid ageng. Setelah itu lanjut jalan lagi trus duduk istirahat di depan gedung Bank Indonesia. Nah pas lagi duduk-duduk ini ada mas-mas yang lagi midioin temennya yang main sepatu roda, keren deh bisa loncatin tangga trus turun lagi. Luwes banget
Duduk santai depan kantor Bank Indonesia
Kebetulan pas ke Solo ini ada parade festival hadroh. Kan Tulisannya Parade, Ekspektasi saya itu acara bakal kaya pawai atau ada festival apa gitu djalanan. #ekspektasiiiii tingggiiiiiii jika tak berawal indaaaahhhhhhhh #

Ternyata lebih ke acara sholawatan bersama. Karena udah cape jalan seharian, kami pada ngantuk dan memilih buat pulang kekosn temen deket UNS. Padahal ya acaranya baru juga mulai setengah jam-an hahaha. Trus Kami nyari taksi kagak ketemu. Trus Azka inisiatif nanya ama polisi-polisi yang lagi mengamankan acara. Pak polisinya baik deh, kita di teleponin ke taksi trus pas taksinya dateng pak polisinya mastiin ke supir taksi biar diantar ke alamat yang dituju. Duile, akika terharu...baru kali ini ngerasa polisi itu ngayomin masyarakat, soalnya biasanya image polisi kan gak jauh-jauh dari tilang menilang :P


Keesokan paginya kita udah cauu ke statiun. Kereta Kalijaga Berangkat dari Solo balapan jam 5.20. Keretanya lumayan nyaman. Sampe Semarang kira-kira jam 9.
Menuju Semarang
Dari stasiun Poncol semarang, kemudian langsung menuju Lawang Sewu. Kami naik angkot setelah beberapa kali nanya. Anehnya nih, pas mau bayar dan nanya tarif angkotnya eh Bapak supir angkotnya malah nanya balik "biasanya berapa?" lah kita kan gak tau mangkanya nanya. Terus pas dikasih malah pake nanya balik ini buat  berapa orang. Temen kosn yang pernah ke Semarang juga pernah cerita kalo naik angkot di Semarang itu rada 'ribet' buat 'orang luar'.

Setelah turun dari angkot kemudian kami jalan ke pintu masuk Lawang Sewu. Ngeliat daftar tarif  masuk 5 ribu untuk pelajar dan 10 ribu untuk umum. Mahasiswa mah nggak mau rugi, kami nyiapin kartu perpustakan penenawa bahwa kami mahasiswa. Tapi pas diloket petugasnya bilang gak bisa, bayarnya 10 ribu. Gagal berhemat haha..





Belum ke lawang sewu kalo belum foto disini
Ngambil foto-foto mainstream dipintu ini rada susah. Soalnya pas kesana lagi rameee banget, dan antri. Difoto ini terlihat Risna begitu santai dan tempatnya terlihat sepi, hhhmm... padahal lima detik kemudian ramenya ampun-ampun.




Perjalanan berikutnya berlanjut ke kuil sam po kong. Petugas di Lawang sewu nyaranin naik taksi soalnya kalo naik angkot harus nyambung dua kali dan klo di itung-itung lebih murah naik taksi. Di Perjalanan menuju sam po kong, bapak supir taksinya banyak cerita, ternyata sam po kong itu nama aslinya laksamana cheng ho. Si bapak juga cerita kalo dulunya kuil sam po kong itu sebagian ada yang dipake buat mesjid dan sebagian buat klenteng karena Cheng ho dan sebagian pasukannya beragama islam dan sebagian lagi tidak. Jadi semacam toleransi umat beragama begitu deh menurut penjelasan si Bapak. Tapi sekarang kuil ini seluruhnya di pake jadi klenteng. Si bapak supir juga cerita kalo Cheng ho ini merupakan penyebar agama islam di Semarang dan daerah sekitaran kuil sam po kong ini dulunya adalah laut. Nah bagian yang laut ini saya rada bingung karena gak keliatan lautnya.

Saat kesana, lagi ada atraksi barongsai. Cukup menghibur. Apalagi waktu penonton <kebanyakan anak-anak> diperbolehkan ngasih angpau. Anak-anak itu pada berkerumun berebut ngasih angpau ke barongsai. tapi lucunya ada juga anak-anak yang nangis kejer, ada yang lari meluk ibunya gegara takut barongsai.



Setelah sekitaran jam 1, kami memutuskan buat ke hotel. Badan udah lelah bawa tas berat kemana-mana. Kami udah booking hotel sebut saja Hotel Elizabeth yang terlihat kece badai maksimal lewat situs booking.com. Kami ngambil yang satu kamar bertiga dengan harga 250 ribu, disitus tertulis fasilitas yang akan didapat adalah kulkas, handuk dan teman-temannya, tv kabel, sarapan, wifi. Intinya terlihat perfect lah.

Pokoknya pas diperjalanan menuju hotel, saya berekspektasi akan tidur leyeh-leyeh sambil nonton tv kabel dengan AC yang sepoi-sepoi. Ngebayangain gambarnya di internet ada udah bikin hati senang dan pengen cepet-cepet sampai hotel.

Pas check in apa yang terjadi sodara-sodara??! kamar hotelnya jaaaauhhh banget dari apa yang ada di internet. Kamarnya terlihat suram. Lampunya cuma satu yang nyala itupun redup. Kamar mandinya duhh, susah jelasinnya. Terus saya dan Azka memutuskan untuk komplain ke resepsionis dan Risna nunggu di kamar.  Pas mau turun kebetulan ketemu sama petugas hotel yang lain dan kami nanyain kamar lain, dan ternyata ada kamarnya yang persis kaya digambar. Trus kami bilang ke Mas resepsionisnya 'mas kami booking.com kamar yang ini, kok dapetnya kamar itu ya, boleh gak kami di kamar yang kaya digambar? soalnya di situs fasilitasnya bla bla bla bla'. Mas resepsionisnya bilang 'Maaf mbak, kamar itu sudah dibooking juga'. Tapi kan kami mesennya kamar yang kaya dgambar. Trus katanya oooh itu foto digambar bla bla bla dan sekarang kamarnya sudah penuh. Jadi gak bisa diganti. Ya udah kami ngalah, udah capek banget pengen istirahat, tapi kami minta dipasang lampunya sekalian handuk yang dikasih kurang.

Gak lama kemudian datang mas-mas yang masang lampu kamar dan nganterin handuk. Saya, Azka dan Risna udah mulai mengontrol diri dan berusaha nerima. Tapi pas ngidupin tv boro-boro tv kabel yang ada malah tv saluran biasa yang gambarnya sesekali kaya semut. Wifi cuma bisa di akses diarea lobi. Shower nya arah yang merah harusnya panas malah dingin dan dingin malah panas. Trus pas ngidupin kulkas bunyinya 'nyuing nyuing nyuing'. Hahahaaaa.... Ya udah ga papa, sabar...

Abis ganti baju dan baru juga mau istirahat dikasur tiba-tiba GUBRAAAAK... kasur yang saya tiduri jeblos... Astagfirullah...apa lagi si ini?? Ekspektasinya nginep di hotel murah dan nyaman malah begini...ckckck...

Aduh rasaaaanya keseeel banget dan langsung nelpon resepsionis. Gak lama ada tiga petugas yang datang ngebenerin kasur. Kami bertiga duduk lesu ngeliatin mereka. Ada satu petugas yang bilang nunggu di lobi aja sambil nunggu kasurnya dibenerin, trus kami bilang 'udah capek pak, udah gak kuat jalan pengen istirahat. Bisa minta kamar lain gak?' haha, teteup usaha minta kamar laen. Si Bapaknya bilang kalo jam 6 sore ada yang keluar mungkin bisa pindah. Sebuah jawaban penolakan yang diplomatis.

Apalagi yang bisa kami lakukan selain... Ya sudahlah. Terima sadjah. 
Sebenernya saya gak mau sebut nama hotelnya, takut nantinya berpengaruh buruk sama citra mereka. Tapi saya mikir, kasian juga sama customer yang berekspektasi sama hotel ini dan mengalami hal yang kami rasakan. Semoga aja kalo pihak hotel baca bisa jadi bahan evaluasi biar kinerjanya dibenerin kedepan. Dan buat yang mau nginep disana jangan berekspektasi tinggi nanti saaaaakittt hati #diiringi sountrack Ekspektasi- Kunto aji#

Ok, lupakan tentang hotel. Selanjutnya sore kami lanjut ke Mesjid agung Semarang. Kami nyampe sana pas banget azan magrib. Mesjidnya bagus banget. Mesjid ini dilengkapi lift tapi pas kesana liftnya lagi mati. Betah banget lama-lama disini. Azka sampe bilang 'bisa gak ya kita nginep disini aja besoknya baru ngambil barang ke hotel' hahaha. Saya si maunya juga gitu. Tapi kan dari Mesjid Agung ini kami rencananya mau ke Semarang Night Carnaval di sekitaran kota lama.




Tapi, manusia hanya bisa merencanakan, Perencanaan kami tidak mendapat dukungan semesta. Rencananya abis sholat Isya kami mau langsung ke Semarang Night Carnaval. Eh eh eh... Ternyata abis sholat, hujan deras turun. Hujannya deres banget dan kami lari-larian ngambil sepatu yang ditaro di pelataran mesjid. Baju basah dan sepatupun basah. Setelah beberapa lama berteduh di sudut mesjid, ujan tetap gak berenti dan perut keroncongan rock and rollan. Kami memutuskan untuk nyari makan di area souvenir dan beli oleh-oleh, dan kemudian pulang ke hotel.

Besok paginya, setelah sarapan, check out langsung menuju stasiun poncol naik kereta Kalijaga menuju solo.
perjalanan dari pulang dari Semarang ke Solo
Pas nyampe Solo sekitar jam setengah 12, langsung beli tiket prameks ke Jogja dan Alhamdulillah dapat yang jam 12.10 dan masih dapat kursi. Dan jam setengah 2 akhirnya nyampe juga di Jogja, Jogja, Jogja Istimewa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Suatu sabtu di bulan April

Hari ini meet up sama anak-anak kelas. Lumayan rame walau ada jg yg gak bisa datang. Hari ini saya pake baju coklat dan hitam. Dannn jeng jeng pas ketemuan tadi 75% pada pake baju yg ada hitam dan coklat padahal gak janjian samaan. Beuh kompak anet ciyyy.

Hari ini adalah salah satu hari saya mendapat inspirasi.

Tadi pagi sebelum berangkat, saya nonton sebuah ulasan di TV 'the greats'. Kisahnya berkisah tentang seorang pelari tercepat dari oxford univ. Dia bener-bener udah tenar dan memecahkan rekor lari sampai-sampai dihadiahi gelar kehormatan dari kerajaan Inggris. Tapi dia lebih memilih berhenti dan mengikuti passionnya jadi dokter ahli syaraf. Tau kalian apa katanya? Intinya dia sudah puas dg berlari; dia sudah selesai dg challange didunia lari. Dia lebih ingin menekuni dunia syaraf karena walaupun gak dapat sorotan luas; dia ngerasa hidupnya lebih hidup. Karena dia memilih dunia yang tantangannya tak terbatas. Banyak yang harus dipecahkan dan ditemukan. Bahkan sampe ujung usia dia juga tidak yakin apakah tantangan tersebut terselesaikan. Dia merasa lebih hidup karena tiap waktu dia harus menemukan jawaban permasalahan di dunia syaraf. Sehingga tiap hari dia merasa harus terus berusaha dan berusaha.

Entahlah, saya seperti dapat A-HA moment tadi. Yup. Menginspirasi.

Kau tau, saya membayangkannya dia terus menanjak setahap demi setahap terus menerus. Dan tanpa disadarinya ketika dia melihat kebelakang telah banyak yang dia lakukan. Dan ketika masanya selesai, dia tidak akan menyesali setiap hari yang dilewati dalam hidupnya.

Waw.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

RIP Zaha Hadid

Agak kaget dan sedih barusan liat di twitter ada berita meninggalnya Zaha Hadid karena serangan jantung. Well, saya salah satu pengagum karya Zaha Hadid ini. Menurut saya karya-karyanya ini nyetrik, futuristik, gak kepikiran, dan waw. Saya bahkan bnyak donlotin video yang ngebahas bangunan yang dia bikin. Kece bgt dah pokoknya.
Semoga sepeninggalan dia, akan banyak arsitek wanita berbakat yang menghasilkan karya monumental seperti Zaha Hadid.
Dan semoga saya bisa mengunjungi tiap bangunan yang pernah dia buat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Keajaiban

Kau tau kawan, aku selalu percaya bahwa keajaiban itu memang ada.
Seperti yang terjadi padaku beberapa detik yang lalu.

Alhamdulillah


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pagi-pagiku

Kegiatan pertama saya klo bangun subuh itu ngebuka pintu. Udaranya segar sekali. Kalo bangunnya jam 4, maka dilangit masih akan tampak bintang-bintang. Semakin siang burung-burung bertebangan bernyanyi-nynyi di pohon depan kosn. Kemudia ketika mentari mulai muncul, akan terlihat langit cerah kebiruan. Saya memandang takjub. Pagi hari memang waktu yang tepat untuk berpikir.

Selamat pagi dari sini..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HUJAN-nya Tereliye

            Berhubung udah kelar tesis dan gak tau mau ngapain, jadinya saya dua hari ini baca novel ‘Hujan’ karya Tereliye. Cerita ini baru aja selesai saya baca dua jam yang lalu. Terus mikir, “ah… ngeblog ah”.

Look! Perahu kertas bikin tampilan novel ini lebih hidup kan? :P

            ‘Hujan’. Cerita ini mengisahkan Lail, Esok dan Hujan. Kenapa judulnya hujan karena setiap kisah penting dalam hidup Lail (yang sebagian besar tentang Esok) terjadi ketika Hujan. Settingnya dimulai pada tahun 2042 dan beberapa tahun selanjutnya. Novel futuristic ini ngajak kita menghayal mengawang-awang membayangkan kecanggihan masa depan. Haha… saya jadi bayangin doraemon. Cuman di novel ini gak ada siy ya kucing yang bisa ngomong kayak doraemon. Adanya mobil terbang, tablet setipis kertas dan tentu saja Pusat Terapi Syaraf yang bisa ngehapus kenangan buruk.
            Cerita ini gak mungkin terjadi tanpa ada kejadian gempa besar yang diakibatkan meletusnya gunung purba dibelahan benua lain. Novel ini gak nyeritain nama gunung, nama kota, nama negara, nama universitas dan sebagainya. Jadinya kita sebagai pembaca dituntut berimajinasi namanya apa. Letusan gunung besar itu menyebabkan kerusakan total dihampir seluruh dunia. Ceritanya penduduk bumi hanya tinggal 10% dari populasi semula. Lail jadi yatim piatu dan Esok kehilangan kakak-kakaknya. Cerita ini berkisah tentang bagaimana seorang anak lelaki menyelamatkan anak perempuan. Cerita ini nyeritain gimana mereka melewati hari-hari berat mereka dipengungsian. Kemudian meraka harus terpisah karena Esok di adopsi oleh Walikota dan Lail akhirnya tinggal dipanti.
            Ah btw, jadi inget gempa Bengkulu tahun 2000 dengan kekuatan 7.2 skala richter. Dari saat itu saya jadi lebih ngeh gempa. Setiap orang bercerita terjadi gempa disuatu tempat, pertanyaan pertama saya adalah berapa skalarichter, kedalaman dan waktunya, sehingga bisa memprediksi kekuatannya. Baca novel ini bikin saya inget kenangan pas ditenda gegara rumah saya dan rumah tetangga sekitar retak parah gegara gempa tahun 2000. Jadi inget sedih dan senangnya tinggal ditenda. Orang-orang yang belum pernah ngerasain jadi pengungsi mungkin gak akan pernah paham rasa takut, cemas, senang, bahagia berbaur jadi satu. Jadi ingat bantuan selimut, sarung, beras dan mie yang dibagikan para relawan. OK skip. Lanjut ke cerita ‘Hujan’.
            Jadi singkat cerita si Esok ini pinternya kebangetan trus diterima diuniversitas di Ibukota, jadi engineer terkenal gitu deh. Dan Lail ini nantinya jadi relawan dan perawat. Mereka Cuma sesekali aja ketemu karena tinggal dikota yang berbeda. Si pak walikota ini punya anak, nahhhh Lail ini cemburu sama anak walikota gitu. Meletusnya gunung purba itu bikin suhu bumi turun drastis alias terjadi volcanic winter gegara banyak sulfur dioksida yang dimuntahkannya. Negara-negara subtropis yang kena winter parah ngirim pesawat ulangalik yang berisi gas anti sulfur dioksida. Akhirnya cuaca berangsur-angsur normal. Tapi belakangan tindakan itu bikin kerusakan, hujan gak pernah turun lagi, bumi malah tambah panas dan akan tidak bisa ditinggali beberapa tahun selanjutnya. Bumi diambang kepunahan.
            Terus Esok ini bikin kapal yang bisa bikin sebagian penduduk bumi keluar angkasa, nyari tempat buat melanjutkan kehidupan. Cuma orang-orang tertentu yang terpilih oleh sistem yang bisa masuk kapal itu. Esok ini punya dua tiket masuk kapal. Nah, ternyata satu tiket dikasih ke anak pak walikota. Lailnya cemburu gitu deh. Ngambek, merasa gak dicintai oleh Esok. Lail mikirnya si Esok pergi bareng anak walikota. Heleehh…ternyata enggak. Satu tiket lagi Esok kasih ke ibunya. Dan ternyata Esok memutuskan untuk kekota tempat Lail tinggal. Tapi gegara cemburu, Lail udah keburu memutuskan untuk masuk ke Pusat Terapi Syaraf untuk nghapus semua kenangan tentang ‘Hujan’. Dan jika itu terjadi berarti dia akan lupa Esok.
            Jeng..jeng..jeng…Esok berpacu dengan waktu untuk menghentikan tindakan Lail. Karena si Esok ini punya akses terhadap teknologi buatannya, dia jadi bisa masuk ke Pusat Terapi Syaraf. Cuma dia gak punya akses ke ruang operasi syaraf tempat dimana Lail operasi Mengapus Kenangan. Tapi tenang. Happy ending kok. Lail gak jadi menghapus kenangan. Gegara dia dinasehatin gini sama paramedic yang nanganinnya:
“Ratusan orang pernah ada diruangan ini. Meminta agar kenangan mereka dihapus. Tetapi sesungguhnya, bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan”


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cuap cuap sore

Well, saya baru aja minum es coklat. Hmm... Penuh coklat rasanya mulut ini. Belum biasa kali ya. Hahaha.... Tadi abis ke perpustakaan, suka banget deh sama kursinya. Nyaman banget. Pengen punya satu hihi. Tadi saya mikir gini 'duh, enaknya klo perpustakaan milik sendiri'.

Sekarang lagi ribet-ribetnya nulis tesis. Saya lagi fokus sama 'persiapan' penulisannya *ciaelaa. Status-status temen-temen dimedsos juga gak jauh-jauh dr semangat nulis tesis. Kata-kata motivasi dsb. Saya beranggapan bahwa lawan terberat adalah diri sendiri. Karena mungkin teman, partner, kolega kita punya 'daya saing' sendiri, cuma saya yakin bahwa seumur hidup cuma diri kita inilah lawan yang paling kuat. Melawan diri sendiri, melawan rasa malas. So, sometimes saya gak terlalu perduli dengan orang mau nulis apa, toh gak semuanya bener kan. Bukan berarti saya merasa tersaingi. Saya melihat sesuatu yang saya hadapi sebagai tantangan saya. Dan gak ad gunanya juga ngelirik kiri kanan.
Mungkin ada yang paham ada juga yang gak sama pola pikir ini. Hmm... Udah gitu dulu aja cuap-cuap kali ini.
Have a nice day everyone :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

If I were you

Well, diluar lagi ujan deres bgt. Jadinya saya nulis aja kali ya. Tadi di berita katanya newyork lg badai salju. Semoga mereka baik-baik saja, ujan aja udah dingin apalagi salju.

Saya lagi mikirin quote tentang choice. Iya ya, setiap apa yang kita pilih sekarang akan menentukan kita dimasa datang. Apa yang saya pilih dimasa lalu itu menjadikan saya sekarang.

Well, semoga pilihan saya kedepannya merupakan pilihan terbaik yang membawa saya ke right place.

Selamat beraktivitas semua, semoga hari kita menyenangkan.
:)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Januariku, berbaik hatilah!

Kali ini aku ingin mengungkapkan perasaan yang lebih frontal dari biasanya.
Kau tau, awal tahun ini aku belum bisa memenuhi keinginanku untuk melihat sunrise pertama ditahun 2016 di borobudur. Semoga tahun 2017 bisa terlaksana.
Awal tahun ini adalah puncak dari kegalauanku. Rasanya sedih sekali ketika mengetahui Vic Zhou menikah. Ah, aku ngefans banget sama zai-zai. Dari smp udah suka banget. Tapi seneng akhirnya dia menemukan kebahagiaannya.
Dan yang lebih menyakitkan adalah ketika kau tau 'lelaki hijau'mu akan menikah dengan orang lain. Namun, aku tetap bahagia akhirnya. Semoga ia mendapat pasangan yang terbaik.

Seperti baliho yg sempat terbaca olehku di jalan kaliurang tadi, kalo ga salah kata-katanya gini: "Its hard to forget someone who gave you too much to remember".

But life must go on!

Wahai Januari, berbaikhatilah padaku. Ku mohon.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS